METRO – Masih banyaknya anak jalanan di Bumi Sai Wawai mendapat sorotan kalangan DPRD. Melalui Komisi I DPRD meminta agar penanganan anak jalanan (anjal) dan tunawisma serius dilakukan secara berkesinambungan.
“Tidak sekedar sebatas razia dan pendataan. Razia perlu, tapi harus ada pembinaan berkelanjutan. Jangan cuma didata, dinasehati, sudah selesai. Dampaknya apa buat mereka. Bisa saja seminggu atau sebulan itu nongol lagi. Begitu lagi. Razia lagi. Tidak ada perubahan,” ujar Ketua Komisi I DPRD Kota Metro Basuki.
Karena iti, ia meminta agar dinas terkait dapat bersama-sama menyelesaikan masalah anjal tersebut. Dimana harus dilakukan secara terintegrasi baik Satpol PP, Dinas Sosial, dan satker lainnya. “Label Metro ini kan kota. Pasti menarik banyak pihak untuk datang dan mencari peruntungan,” ujarnya.
Menurutnya, Kota Metro harus bersiap dengan segala macam bentuk yang akan datang. Sehingga setiap permasalahan datang, ada solusi yang bisa menyelesaikan.
Diketahui, sebanyak 44 anjal terjaring razia Satpol PP. Itu menyusul laporan masyarakat yang mengaku resah dengan keberadaan para anjal tersebut. (ria)
Terpisah, Kabid Trantibum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kota Metro Jose Sarmento mengimbau kelompok atau komunitas anak punk dan pengamen tidak mengganggu ketertiban umum dan kenyamanan masyarakat. “Kemarin selasa kita mengamankan 44 anak punk di sekitaran Pasar Cenderawasih dan Samber Park. Itu perempuannya tujuh orang, sisanya laki-laki,” ujarnya.
Diakuinya, 44 anak punk telah diberikan pembinaan dan imbauan terkait ketertiban umum. Selain itu dilakukan pendataan dan diminta untuk tidak lagi membuat keresahan dan mengganggu kenyamanan di Kota Metro.
“Mereka sudah meninggalkan Metro kemarin. Kita tidak melarang siapa pun yang datang ke sini selama ikut aturan dan tidak mengganggu kenyamanan dan ketertiban umum. Kalau tidak, ya kita akan amankan,” tukasnya. (hdi)