PENAEKSPRES.COM – Pemerintah Kota Metro mengingatkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) agar setiap pembangunan harus ramah disabilitas. Terlebih Kota Metro telah memiliki Perda dan Perwali untuk pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas.
Demikian disampaikan Walikota Metro Wahdi, Rabu (18/1/2023). Ia mengatakan, untuk mewujudkan Kota Inklusi Pemkot Metro telah memiliki Pusat Layanan Autis (PLA). Selain Pemkot Metro juga memiliki tujuh sekolah luar biasa (SLB).
“Kemudian juga pembangunan Puskesmas yang ramah akan disabilitas. Kita juga memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk berkarya. Kalau berkunjung ke Metro ada penyandang disabilitas yang membuat batik. Itu sangat bagus dan kita sangat mendukung sekali,” katanya.
Sementara itu, Walikota Metro yang juga Ketua Pokja Inklusi Apeksi juga mengajak seluruh pemerintah kota utamanya anggota Apeksi untuk bersama-sama mewujudkan kota inklusi. Ini dilakukan dengan memberikan hak yang sama bagi penyandang disabilitas khususnya dalam pekerjaan informal.
Wahdi mengatakan, pemerintah kota harus memberikan penyandang disabilitas hak ketenagakerjaan yang setara. Ini, bisa dilakukan melalui pembuatan Perda atau Perwali sebagai payung hukum pemenuhan hak kepada penyandang disabilitas.
“Apakah semua kota di Indonesia sudah membuat Perda untuk pemenuhan hak untuk penyandang disabilitas. Nah itulah yang harus kita dorong,” katanya saat menghadiri Kick Off Meeting Pengarusutamaan Inclusive Job Center (IJC) dan Inclusive Labor Market (ILM) untuk Pemerintah Kota di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2023).
Selain pemenuhan hak, lanjutnya, ia juga mengajak anggota Apkesi untuk berkolaborasi mencegah adanya penyandang disabilitas. Ini seperti autis, gangguan sensorik dan motorik maupun lainya.
“Kan ada disabilitas yang bisa kita cegah. Misalnya autis, bisa kita cegah sejak pra konsepsi, kemudian juga lingkungan dan lainnya. Karena itu mari sama-sama kita lakukan rencana aksi untuk itu,” ajaknya.
Ia menambahkan, sebagai Ketua Pokja Kota Inklusif Apkesi, kedepan pihaknya akan mengajak seluruh kota di Indonesia untuk bersama-sama berkolaborasi, elaborasi maupun aksi untuk pemenuhan hak kepada penyandang disabilitas.
“Pokja ini kan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kapasitas pemerintah kota tentang inklusi disabilitas. Kemudian mendukung mengembangkan kebijakan yang partisipatif, ketersediaan layanan hak, aksesibilitas dan sikap inklusif,” tukasnya.(ADV)